BEM VINDO KMANEK WAIN BA ITA BOT NIA HAKBESIKAN MAI,dezkulpa e brigado...ABC
Powered By Blogger

Minggu, 04 Maret 2012

CERPEN " Mungkin Aku Dihipnotis Oleh Cerpuni (Cerpen dan Puisi Rohani)"


Mungkin aku
dihipnotis, jelas aku diracuni. Semua tentangmu
adalah palsu, dan aku dengan senang hati tertipu.
Aku menggilaimu dengan sepenuh hati, dan
waktuku hanya padamu. Segenap rindu tak pernah
habis, bertambah kuat dan kukuh, dan pikiranku
roboh, dan hatiku hancur, dan hidupku hancur.
Siang dan malam hanya untukmu. Siksa dan dera
aku terima. Air mata tak jadi soal. Ayah dan Ibu tak
lagi ada dalam ruang hatiku. Sahabat tak pernah jadi
yang terindu. Bahkan Yang Maha Kuasa tak lagi
kukenal. Kutolak semua, hanya kau yang tersisa. Pun
seluruh hidupku, kau yang berkuasa. Jadi apa yang
tersisa?
Aku mengaduh, kau tak mau tahu. Dengan begitu
cerdik, kau rayu aku. Dan aku dengan rindu, datang
lagi padamu.
Tidak pernah tahu, kapan aku sadar? Kapan aku
tidak sadar? Semua waktu terasa sama saja,
sebentar melayang, sebentar terempas dan aku
kesakitan. Dan aku datang lagi padamu, dan aku
jatuh hati lagi padamu.
Harus jujur kah? Baiklah. AKU SANGAT KESEPIAN
DAN AKU SANGAT KESAKITAN!
Mengapa semua berubah saat kau datang? Tidak
pernah aku merasakan sensasi luar biasa saat
dengan sadar aku mencobamu untuk pertama
kalinya, lalu tanpa sadar aku mencobamu untuk tak
terhitung kalinya. Kau manis dalam
kerongkonganku, lembut dalam pikiranku, kau
sensasi luar biasa dalam hatiku. Lalu aku mencoba
dengan tusukan di lengan, dan aku makin suka. Ini
candu, aku gila dalam candu.
Mengapa semua hilang saat kau datang? Kini aku
tiada memiliki selimut hangat untuk menghangatkan
kantung air mataku yang membeku, yang tak lagi
dapat menetes karena terlalu banyak air yang
mengalir darinya. Kutingggalkan semua, semua! Aku
malu, aku takut, aku jatuh dalam candu.
Dengan kesadaran tingkat tinggi kunyatakan pada
seluruh dunia: kaulah yang terburuk dalam hidupku.
Memilihmu adalah keputusan paling ceroboh dari
setiap kecerobohanku. Waktuku bersamamu adalah
waktu paling sia-sia. Aku patah hati, dan barulah aku
tahu ternyata air mata dapat mengalir sedemikian
deras karena hati yang patah.
Aku malu dan takut kembali pada orangtua, pada
sahabat, pada Tuhan. Aku meninggalkan mereka
dan mereka tak akan pernah sudi menerimaku
kembali, itu firasatku. Dan aku gembira sampai
sesak nafas karena firasatku salah! Mereka
menerimaku kembali, dengan air mata yang deras
yang juga mengalir deras dari mataku. Aku datang
hanya dengan pakaian yang melekat pada tubuhku,
tanpa membawa bingkisan sebagai tanda
penyesalan. Namun mereka menyambutku bak anak
raja, memeluk aku sedemikian erat karena aku telah
pulang.
Dan dengan kesadaran paling tinggi yang baru kali
ini kualami, aku menyatakan pada dunia: bahwa
Tuhan menerimaku dengan seutuhnya. Ia bahkan
menantikan aku hari demi hari, aku tahu ini, karena
Ia yang memberi tahu kepadaku. Setelah sekian
lama, aku merasakan lagi kasih yang dahulu
kutinggalkan. Dan sedikitpun kasih-Nya tak berubah,
malah aku bertambah dekat pada-Nya. Aku tahu ini,
karena ia yang menunjukkannya. Kini hatiku
menyatu kembali, baru aku tahu ternyata hati yang
patah dapat sembuh pula. Aku tahu ini, karena aku
mengalami dan merasakannya.
Aku menyesal, tapi itu tidak berguna. Sakit hatiku
bukan lagi topik utama. Tidak berguna dan tidak
menjadi topik utama KARENA TUHAN SUDAH
MEMULIHKAN DAN MEMAAFKAN AKU, dan pun aku
MEMAAFKAN DIRIKU SENDIRI. Kini aku tahu, kau
hadir bukan karena kebetulan. Aku menjadi semakin
kuat saat aku tidak terpaku pada masa lalu,
melainkan mengarahkan hidupku pada masa yang
kujelang. Aku dan Tuhan sudah berjanji, kami akan
selalu berjalan bersama, INI
JANJI UNTUK SELAMANYA.
Amsal 23:18
“Karena masa depan sungguh ada, dan
harapanmu tidak akan hilang. "
Ditulis Oleh @evnov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Timor-Leste
"Berikanlah sedikit suara anda dan berikanlah sebnyak mungkin telinga anda"

Pengikut

Powered By Blogger